Pages

Senin, 24 September 2012

Menciptakan suasana kelas yang kondusif

Menata lingkungan fisik kelas yang kondusif
Lingkungan fisik kelas yang baik adalah ruangan kelas yang menarik, efektif dan mendukung siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Jadi yang dikatakan dengan menata lingkungan fisik kelas yang kondusif adalah mengatur/menyetting ruangan kelas sehingga dapat memotivasi siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan kondisi yang aman, nyaman dan tentram dalam melaksanakan proses pembelajaran. Jika kelas yang tidak ditata dengan baik maka akan dapat menghalangi baik itu siswa maupun  guru dalam dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan utama penataan lingkungan fisik kelas adalah mengarahkan kegiatan siswa dan mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak diharapkan melalui penataan tempat duduk, perabot, dan barang-barang lainnya yang ada di dalam kelas, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi aktif antara siswa dan guru serta antar siswa, dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu penataan kelas harus memungkinkan guru dapat memantau semua tingkah laku siswa sehingga dapat dicegah munculnya masalah disiplin. Melalui penataan kelas, diharapkan siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam proses pembelajaran dan akan bekerja secara efektif.
Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari kondisi kelas yang dapat mendukung, menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan atau penataan ruang kelas dan isinya, selama proses pembelajaran. Dalam menata lingkungan fisik kelas, guru harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1.    Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.
2.     Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja
3.    Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
4.     Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
5.    Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan dapat berpengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu dan memantau tingkah laku siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan menurut Conny Semawan,dkk. (udhiezx.wordpress: 3) yaitu:
1.     Ukuran dan bentuk kelas
Keuntungan dan kerugian kelas, dilihat dari banyak sedikitnya siswa yaitu:
a.    Kelas yang besar
Keuntungannya adalah mudah tercipta kelas yang hidup, siswa belajar dari banyak ragam kawan sehingga mendapatkan banyak pengalaman
Kerugiannya adalah pengelolaannya sukar, banyak ragam kawan, menimbulkan kesulitan jika tidak ada kecocokan
b.   Kelas yang kecil
Keuntungannya adalah Mudah pengelolaannya, Sedikit terdapat ketidakcocokan
Kerugiannya adalah Sukar diciptakan kelas yang hidup, Siswa tidak mendapat kesempatan untuk belajar dari banyak ragam kawan
2.     Bentuk serta ukuran bangku dan meja
Apabila tempat duduk bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, tidak berat, bundar, dan sesuai dengan postur tubuh anak didik maka anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang. Sudirman mengemukakan beberapa contoh formasi tempat duduk:
a.       Posisi berhadapan
b.      Posisi setengah lingkaran
c.       Posisi berbaris kebelakang
Bentuk serta ukuran dan meja dalam kelas ini juga patut diperhatukan oleh guru/pihak sekolah, karena bentuk serta ukuran dan meja itu harus disesuaikan dengan siswanya, ini untuk kenyamanan siswa dalam belajar. Jika ini tidak diperhatikan akan berdampak negative kepada siswa, contohnya ukuran meja yang terlalu tinggi, shingga siswa sulit untuk menulis yang nantinya berakibat pada tulang siswa.
3.     Jumlah siswa dalam kelas
Pelaksanaan belajar mengajar dapat efektif, sebuah kelas terdiri dari antara 30 sampai 40 orang siswa. Dengan  jumlah yang sesuai dengan kapasitas maka dapat menimbulkan suasana kelas yang diinginkan. Karna jika siswa terlalu banyak (lebih dari 40 orang dalam satu kelas) ini berakibat siswa akat kesulitan dalam berinteraksi dengan teman dan guru yang mengajar. Jadi tidak baik bagi siswa dan guru yang mengajar.
4.     Jumlah siswa dalam setiap kelompok
Dalam pemecahan masalah siswa dalam setiap kelompok sebaiknya hanya berjumlah 5 sampai 7 orang siswa, karena dalam formalitas dalam kepemimpinan cepat muncul, ketegangan berkurang, perubahan sikap makin kurang nampak, dan solidaritas kelompok bertambah.
5.     Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria dan wanita).
Dalam pengelompokan siswa untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan guru, guru harus bisa membagi kelompok-kelompok kecil dalam kelas secara heterogen. Agar terjadi keseimbangan pada setiap kelompok karena dalam satu kelompok terdapat siswa yang pintar, biasa, dan kurang pintar.
Mempersiapkan suasana kelas yang kondusif
Menurut James Block memisahkan antara dua kegiatan yakni sebelum guru masuk  ke kelas (persiapan) dan pada waktu guru masuk kelas (pelaksanaan).
1.      Sebelum guru masuk kelas
Tahap ini juga disebut tahap persiapan, dan disebut dengan kegiatan menciptakan pra-kondisi. Pekerjaan ini dilakukan di luar kelas, sebelim guru mengajar.
Caranya:
a.       Merumuskan apa yang penting yang harus dimilki oleh siswa.
b.      Merancang bantuan-bantuan yang cocok yang dapat diberikan kepada siswa.     
c.       Merancang waktu yang sesuai dengan topik.
2.      Pada waktu guru di kelas
Caranya:
a.       Memperhatikan keragaman siswa sehingga guru memperlakukan mereka dengan cara dan waktu yang berbeda.
b.      Mengadakan pengukuran terhadap berbagai pencapaian siswa sebagai hasil belajarnya.

0 komentar:

Posting Komentar